Monday, May 12, 2008

Empat Partai Penentu Keberhasilan MU


Kemenangan 2-0 (1-0) atas tuan rumah Wigan Athletic di JJB Stadium, Minggu, 11 Mei, kemarin, memastikan Manchester United meraih gelar juara premiership untuk ke-17 kalinya sepanjang sejarah klub. Hasil manis ini pun menjadi catatan tersendiri bagi manajer tim, Sir Alex Ferguson. Sejak menukangi The Red Devils pada 1986, gelar kali ini merupakan trofi kesepuluh bagi manajer berusia 66 tahun itu.

Melihat kembali perjalanan MU di sepanjang musim ini, harian The Sun melansir empat partai krusial yang sangat vital artinya bagi keberhasilan The Red Devils menyingkirkan tiga tim elite Liga Premier lainnya, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool.

Pertama, ketika MU menjamu Chelsea di Old Trafford, 23 September 2007. Inilah pertandingan pertama premiership bagi manajer The Blues, Avram Grant, yang beberapa hari sebelumnya mengambil tongkat kepelatihan tim dari Jose Mourinho. Partai dimenangkan MU dengan skor 2-0 (1-0).

Dikeluarkannya John Obi Mikel oleh wasit Mike Dean di menit ke-32 babak pertama membuat Ryan Giggs dkk leluasa mendikte jalannya pertandingan. Dua gol kemenangan MU dicetak Carlos Tevez di injury time babak pertama dan gol penalti Louis Saha di akhir babak kedua. Kemenangan yang membuat anak-anak Ferguson kian percaya diri.

Kedua, kemenangan tipis 1-0 yang diraih skuad Ferguson saat bertandang ke Anfield Stadium, markasnya Liverpool, 16 Desember 2007. Gol semata wayang Tevez dua menit menjelang jeda tiba membuat rekor The Reds di kandang sendiri tumbang. Tiga poin yang dipetik MU membuat jaraknya dengan pasukan Rafael Benitez menjadi sembilan poin.

Secara efektif, bisa dibilang, sejak saat itu peluang Liverpool pupus. Pertandingan ini juga sebagai ajang demonstrasi MU kepada publik bahwasanya lini pertahanan mereka sangat solid. Sampai partai vs Liverpool atau pekan ke-17, MU baru kebobolan enam gol!

Ketiga, kesuksesan Paul Scholes dkk untuk membalikkan keadaan saat laga menjamu Arsenal, 13 April 2008. Setelah tertinggal lewat gol Emmanuel Adebayor tiga menit setelah kick-off babak kedua dimulai, MU membalas dan berbalik unggul 2-1 (0-0) lewat dua gol dari kaki Cristiano Ronaldo via titik putih penalti di menit ke-54 dan tendangan bebas spektakuler Owen Hargreaves di menit ke-72. Hasil pertandingan yang praktis menutup peluang The Gunners. Seusai laga tersebut manajer Arsene Wenger menyalami seterunya Ferguson.

Partai keempat yang boleh jadi merupakan titik penentu keberhasilan MU adalah ketika mereka bertandang ke Ewood Park, markasnya Blackburn Rovers—tim yang kerap menjadi batu kerikil bagi MU dalam satu dekade terakhir—19 April. Setelah tertinggal 0-1 di babak pertama, MU berhasil mencuri satu poin penting untuk mengamankan posisinya dari kejaran Chelsea, lewat gol balasan Tevez dua menit sebelum laga usai.

Alhasil, dengan tiga partai tersisa, MU yang harus berkunjung ke Chelsea, 26 April, masih unggul tiga angka dari rival terberatnya itu. Terbukti, satu poin penting di Ewood Park itu begitu vital artinya seiring dengan kekalahan 1-2 yang diderita MU di Stamford Bridge.